Raha, (Seputar Sultra) --- Kediaman salah seorang tokoh di Muna yang juga mantan ketua
umum PDIP Sulawesi Tenggara La Ode Rifai Pedansa, di Jalan Diponegoro
Kecamatan Katobu, Jumat (14/2) sekitar 01.30 dinihari diserang tujuh
orang bertopeng menggunakan senjata tajam.
Beruntung saat itu, Rifai masih sempat lolos dari penyerangan
tersebut. Akibat aksi kemarin,16 kaca jendela rumah yang menjadi
kediaman salah seorang anggota DPRD Muna, La Ode Febri Pedansa pecah.
Keributan tersebut sontak menarik perhatian warga disekitar rumah
Rifai. Melihat para warga yang mulai terkumpul, kelompok bertopeng itu
mundur dan melarikan diri.
Imbas dari penyerangan rumah Rifai, ternyata berbuntut aksi
penyerangan serupa kepada salah seorang warga jalan Lakilaponto, bernama
Arman. Pria yang juga oknum PNS Muna itu, kuat dugaan berkaitan dengan
penyerangan di rumah Rifai Pedansa yang terjadi tiga puluh menit
sebelumnya. Penyerangan dirumah Arman yang terjadi sekitar 01.00 Wita,
diduga sebagai serangan balasan.
Akibatnya, isi rumah berupa kulkas dan TV rusak berat. Tak hanya itu,
butik milik Arman juga tak luput dari aksi penjarahan dan satu unit sepeda motor milik Arman yang berada disekitar By pass Raha rusak.
Kapolres Muna, AKBP Sempana Sitepu melalui Kasubag Humas AKP Daniel saat dikonfirmasi terkait peristiwa itu mengatakan, saat ini polisi masih sementara melakukan penyelidikan terkait rentetan peristiwa baku serang itu.
Polisi juga kata Daniel, telah mengamankan tiga orang pemuda
berinisial,AR, LU dan GR untuk dimintai keterangan serta sementara
mencari motif aksi saling serang itu. “Masih dalam tahap penyelidikan, “kata Daniel.
Ketika disinggung apakah ada kaitannya antara penyerangan di rumah
warga bernama Arman dengan penyerangan di rumah Rifai Pedansa, mantan
Kapolsek Katobu itu membenarkan. “Pengerusakan tersebut saling
berkaitan, “ujar dia.
Namun informasi yang dihimpun jurnalis koran ini dari pihak
kepolisian, sebelum peristiwa penyerangan tersebut, sempat terjadi
keributan di jalan poros Warangga pada Kamis malam (13/1) sekitar pukul
23.00 WITA. Antara AR dan LN dengan salah satu kemenakan Rifai.
Keributan dipicu gara-gara mobil
yang dikendarai oleh AR dan LN yang melaju ke arah Kota Raha hendak
dilambung oleh mobil Strada putih yang ditumpangi Rifai. Namun AR dan LN
tak diberi ruang sehingga berujung pada keributan.
“Pengakuan dari kemenakan pak Rifai, mereka dihadang. Kita masih
melakukan pemeriksaan saksi-saksi,”tandas Kasubag Humas, AKP Daniel.
(Lyn)
Post a Comment