SeputarSultra
Headlines News :
Home » » Konsultan Jerman Apresiasi Inovasi Gas Metan di TPA Kendari

Konsultan Jerman Apresiasi Inovasi Gas Metan di TPA Kendari

Written By Admin 1 on Wednesday, February 26, 2014 | 21:57

KENDARI, Media Sultra.com-Inovasi pemanfaatan sampah menjadi gas metan yang dikembangkan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Puwatu Kota Kendari, menarik perhatian lembaga internasional, salah satunya Konsultan Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) Jerman, Konrad Von Riter. Ia bahkan mengunjungi langsung (TPA) Kota Kendari, Jumat(21/2).

Selain menyaksikan inovasi pemanfaatan sampah menjadi gas metan, Konrad Von Riter juga melihat kondisi pemilahan sampah lokasi TPA.

Kondrad sangat mengapresiasi pengelolaan tempat pembuangan sampah akhir di Puuwatu. Ia pun berjanji akan memberikan suport kepada Pemkot Kendari dalam pengelolaan sampah tersebut, meski tidak disebutkan secara jelas dukungan yang dimaksud.

“Cara pengelolaan sampah di TPA ini sangat membantu mengurangi pencemaran udara, termasuk mengurangi emisi gas rumah kaca,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bapeda Kota Kendari Askar mengatakan, kunjungan lembaga Jerman merupakan sinyal positif untuk pemerintah. “Tidak menutup kemungkinan, dimasa mendatang akan terjalin kerjasama antara Pemkot dengan pemerintah Jerman,”jelasnya. “Untuk saat ini mereka masih tahap penjajakan dulu, ,” tambahnya.

Menurut Askar, ketertarikan lembaga Jerman ini didasari oleh hasil persentase Pemkot di pusat. Terkait keberhasilan pengelolaan sampah, menurutnya, TPA Kota Kendari masih harus dilakukan penambahan area, karena pertumbuhan volume sampah di kota ini makin meningkat. Hal tersebut dipicu oleh makin bertambahnya jumlah penduduk.

“Pertambahan jumlah penduduk kota berkisar 39 orang per hari, jika ini bertambah terus menerus maka volume sampah pasti akan bertambah. Karena itu perlu ada penambahan area TPA untuk menampung sampah,” paparnya.

Tahun sebelumnya, Pemkot melakukan penambahan area seluas 5 hektar sehingga total luasannya saat ini mencapai 18 hektar. “Tahun ini ditargetkan lagi akan diadakan penambahan,” tandasnya.
Sebelumnya, Wali Kota Kendari Asrun mengatakan, gas metana hasil olahan sampah tersebut saat ini dikembangkan menjadi bahan bakar kendaraan roda empat.

“Kami sudah buktikan bahwa gas metana tersebut tidak hanya sekadar bahan bakar untuk generator dan bahan bakar memasak, tetapi juga untuk bahan bakar kendaraan,” kata Asrun.

Pemkot Kendari saat ini kata dia, sedang mencari formulasi untuk penampungan atau tabung gas metan kendaraan yang bisa menyimpan gas kapasitas besar sehingga bisa digunakan untuk perjalanan dengan waktu tertentu.

“Sekarang kami terus mencari media tepat untuk wadah penyimpanan gas metana untuk kendaraan. Kalau sudah mendapatkan caranya, kami akan lahirkan kendaraan berbahan bakar gas metana,” katanya.

Ia menjelaskan, gas metana dihasilkan dari pembusukan sampah yang diproduksi oleh warga Kendari selama ini dan baru dikembangkan selama satu tahun terakhir. Menurut Asrun, kemampuan Pemkot Kendari mengelola sampah sehingga memanfaatkan gas metana yang dihasilkan, membuat beberapa daerah ingin belajar pengelolaan sampah di Kendari.

“Daerah yang akan datang belajar mengelola sampah di Kendari adalah Pemkot Ternate, Jambi, dan Bengkulu,” Tandasnya. (Sul)
Share this post :

Post a Comment

 
Support : Seputar Sultra Copyright © 2011. Seputar Sultra - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger